PRABUMULIH, KS – Jelang masa tenang sebelum pencoblosan, Ketua Majelis Koalisi Pemenangan Paslon nomor urut 3 Ngesti-Amin, Ir H Ridho Yahya mengajak seluruh masyarakat kota Prabumulih untuk merenung dan mempersiapkan diri menghadapi hari pencoblosan Pilkada dalam menentukan sosok pemimpin Kota Prabumulih lima tahun kedepan.
Ridho Yahya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh masyarakat kota Prabumulih yang telah bersama selama beberapa bulan terakhir untuk menentukan arah masa depan kota Prabumulih tercinta.
“Perjalanan panjang dalam pesta demokrasi telah kita lalui, semua ini untuk menentukan arah masa depan daerah kota Prabumulih tercinta,” ungkapnya.
Pria yang sebelumnya menjadi walikota Prabumulih dua periode ini mengaku sangat senang menyaksikan semangat luar biasa yang ditunjukkan masyarakat kota Prabumulih mengiringi pasangan Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan H Mat Amin.
“Kami mendengar aspirasi, menyerap harapan-harapan dan menyampaikan visi besar yang diusung pasangan Ber-Gema dari kelurahan ke kelurahan, dari desa ke desa dan kecamatan ke kecamatan bersatu ingin menjadikan Prabumulih Prima Berkualitas dan Berkelanjutan,” tuturnya.
Lebih lanjut Ridho Yahya mengatakan momen masa tenang adalah momen penting yang seringkali diremehkan padahal merupakan kesempatan bagi semua untuk bertanya kepada diri sendiri tentang masa depan Prabumulih kedepan.
“Kami percaya bahwa masa depan Prabumulih membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi benar-benar mampu membuat kota Prabumulih maju, berkualitas berkelanjutan,” ungkapnya.
Pria yang membuat Prabumulih mendapat 6 kali rekor Muri itu mengungkapkan jika setiap warga memiliki hati nurani dan kebijaksanaan untuk menentukan pilihan yang terbaik.
“Untuk itu gunakanlah masa tenang ini untuk merenung, memahami visi-misi kandidat, dan memutuskan dengan penuh tanggung jawab. Pilihlah yang terbaik sesuai dengan visi misi,” jelasnya.
Dalam setiap proses demokrasi, selalu ada godaan untuk mengambil jalan pintas seperti money politik atau politik uang.
Melalui kesempatan itu Ridho meminta dan mengingatkan masyarakat jika suara rakyat itu bukan barang dagangan.
“Masyarakat hendaknya berpikir jernih, jangan mudah teriming-imingi uang dan akan menyesatkan kota Prabumulih kedepannya,” tuturnya.
Ridho mengajak masyarakat merenung, apakah uang itu cukup untuk menggantikan lima tahun ke depan? Apakah layak masa depan anak-anak kita digadaikan demi keuntungan sementara?.
“Kami yakin masyarakat kota Prabumulih adalah masyarakat yang cerdas, bermartabat dan mampu melihat jauh ke depan serta tidak mudah termakan iming-iming uang yang tidak sebanding untuk 5 tahun kedepan,” tutupnya.(*)