
PRABUMULIH, KS – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkot Prabumulih, Sriyono mengungkapkan, pengerjaan normalisasi sungai kelekar yang dilakukan pemerintah kota Prabumulih pada 2024 lalu, ternyata cukup bermanfaat untuk mengurangi banjir di Bumi Seinggok Sepemunyian.
“Normalisasi yang dilakukan di sungai kelekar bermanfaat mengurangi banjir di sejumlah titik di kota Prabumulih,” kata Sriyono kepada wartawan belum lama ini.
Menurutnya, sebelum dilakukannya normalisasi tersebut, setiap hujan deras selalu banyak wilayah di bantaran sungai kelekar yang mengalami kebanjiran.
“Kalau 2023 lalu tiap hujan deras banyak titik khususnya di pinggir sungai kelekar yang banjir atau paling tidak tergenang,” terang dia.
Lebih jauh Sriyono menuturkan, berdasarkan pantauan pihaknya saat ini sepanjang arus sungai kelekar nyaris tidak ada lagi titik langganan banjir yang mengalami kebanjiran.
“Normalisasi ini sangat meminimalisir banjir, biasanya kalau dulu selalu banyak yang banjir,” ungkap Sriyono.
Terpisah, Salin (46), salah seorang warga berdomisili di wilayah Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, mengaku pasca normalisasi wilayahnya tidak lagi mengalami kebanjiran.
“Betul, sudah beberapa kali hujan saat ini tidak ada banjir di sekitar rumah kami, mungkin karena sudah dilakukan normalisasi sungai ini ya,” ucapnya saat dibincangi, Selasa (28/1/2025).
Warga pun berharap selain normalisasi, kedepan pemerintah kota Prabumulih memperbanyak membangun talud di sepanjang sungai sehingga tidak terjadi abrasi di sepanjang dinding sungai.
“Kalau dibangun talud dan jalan setapak tentu akan menjadi cantik dan wisata juga,” tandasnya. (dn)