PRABUMULIH, KS – Direktur RSUD Kota Prabumulih, drg. Sriwidiastuti mengklarifikasi, pemberitaan beredar terkait jasa pelayanan medis para tenaga kesehatan (nakes) yang belum dibayarkan.
Ia memastikan bahwa pembayaran jasa tenaga kesehatan tetap berjalan seperti biasa sesuai jadwal rutin yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Bahwa berita yang beredar saat ini tidak benar kalau jasa nakes RSUD tidak dibayarkan sampai 6 bulan, karena pembuktiannya ada di laporan keuangan tiap bulannya,” keterangan tertulis drg. Sriwidiastuti diterima media ini melalui pesan aplikasi WhatsApp, Minggu (6/7/2025).
Hal tersebut, kata dia, dibuktikan dalam laporan pembayaran jasa medis setiap bulannya dan setiap akhir tahun juga dilakukan pemeriksaan oleh pihak BPK RI.
“Jasa nakes dibayarkan tiap bulan, tidak pernah tidak dibayarkan. Bisa dicek di laporan keuangan RSUD setiap bulannya,” kata dia.
Jika pun ada penundaan, menurutnya bukan karena kelalaian manajemen, melainkan dampak dari sistem tata kelola rumah sakit yang masih perlu pembenahan.
Lebih lanjut drg Sriwidiastuti menyebut permasalahan utang-piutang seperti obat, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), dan reagen juga terjadi sejak lama.
Dirinya menilai jika kondisi ini hanya bisa diperbaiki dengan perencanaan kebutuhan yang lebih akurat, pengawasan ketat, serta tata kelola pelayanan berbasis standar akreditasi.
“Inilah yang harus diperbaiki. Tata kelola dari perencanaan hingga pelaksanaan pelayanan harus jelas, terukur, dan sesuai kebutuhan riil,” tutupnya. (*)
