PRABUMULIH, KS – Seorang santri berinisial K (13), asal Kabupaten Ogan Ilir (OI), meninggal dunia akibat diduga dianiaya seniornya di sebuah pesantren yang berada di Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel).
Berdasarkan informasi dihimpun, diketahui korban menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi mengeluarkan darah dari mata, tadi malam, Senin (6/9/2021), di RS Bunda Prabumulih.
Salah satu sumber dari pihak kepolisian kepada portal KSdotcom, Selasa (7/9/2021), mengungkapkan kematian korban tersebut diduga disebabkan penganiayaan oleh seniornya yang dilakukan pada sekitar pertengahan Agustus 2021 lalu.
Korban juga disebutkan oleh sumber ini merupakan seorang santri di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di wilayah kecamatan RKT Kota Prabumulih. Menurutnya, pada tanggal 20 Agustus, korban dijemput pulang oleh orang tuanya dengan kondisi tubuhnya lemah.
“Karena kondisi korban semakin parah, lalu dibawa ke rumah sakit Bunda. Setelah di rumah sakit, semalam korban meninggal. Kalau informasi dari pihak keluarga, korban ini meninggal dengan kondisi mengeluarkan darah dari mata,” bebernya.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Jailili SH MSi melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Prabumulih, IPDA Sardinata SH dikonfirmasi langsung, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Iya kalau untuk laporan itu memang ada, tapi untuk sementara ini kami masih mendalaminya,” ungkapnya.
Dijelaskan Kanit PPA ini, laporan korban tersebut diterima oleh pihaknya siang tadi, Selasa (7/9/2021), yang dilaporkan langsung oleh orangtua korban.
“Untuk korban sendiri inisialnya K, namun sementara kronologis jelasnya kami belum tahu, kami masih dalami dan lakukan olah TKP. Dan hasil visumnya juga belum kami terima karena hari ini mungkin sudah sore, mungkin besok kami baru terima,” tukasnya. (dn)