OKU SELATAN, KS – Terkait pemberitaan mengenai insiden penyiraman air keras yang dilakukan oleh dua orang tidak dikenal kepada 5 orang yang merupakan anggota Ormas Kompas Ranau dan salah satunya ketua LSM menimbulkan informasi yang simpang siur.
Hal ini berawal dari adanya pemberitaan dari beberapa media online yang memuat berita terkait insiden itu yang menulis 5 orang korban merupakan jurnalis.
Menanggapi simpang siurnya informasi tersebut, Ketua SMSI dan Ketua PWI OKU Selatan telah meluruskan pemberitaan tersebut. SMSI OKU Selatan sebagai organisasi yang menaungi media online dan PWI OKU Selatan yang menaungi wartawan telah memberikan klarifikasi mengenai status ke 5 orang korban.
Kedua organisasi konstituen dewan pers tersebut menyatakan bahwa kelima orang korban penyiraman air keras bukan wartawan melainkan anggota Ormas dan salah satunya merupakan Ketua LSM.
Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan dari ketua PWI Provinsi Sumsel, H Firdaus Komar, SPd.,M.SI pada Selasa (27/12/2022). PWI dan SMSI Sumsel secara tegas menyatakan bahwa berdasarkan data yang ada baik di PWI dan SMSI Provinsi Sumsel, tidak terdapat nama 5 orang korban tersebut.
“Pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan bahwa ke 5 korban merupakan jurnalis tidak benar. Berdasarkan data base PWI Provinsi Sumsel, tidak ada tercantum nama mereka. Jadi, PWI Sumsel menyatakan bahwa kelima korban bukan wartawan dan tidak bergabung di kepengurusan PWI,” ungkap Firdaus Komar.
“Kalau dilihat dari data yang ada, mereka tidak tergabung di media online sebagai wartawan. Jadi, pemberitaan yang menyatakan mereka adalah jurnalis itu tidak benar,” timpal Ketua SMSI Provinsi Sumsel, Jhon saat dihubungi wartawan via seluler.
Terpisah Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha SH SIK MH, mengungkapkan bahwa peristiwa penyiraman air keras terhadap 5 orang warga Ranau sudah dilaporkan dan saat ini pihaknya sedang mengusut motif dan melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku penyiraman.
“Setiap tindakan kriminal akan ditindak lanjuti dan diproses secara hukum. Polres OKU Selatan tidak pandang bulu, tidak membedakan apakah korban ini wartawan atau bukan, penyelidikan akan tetap dilakukan sampai tuntas,” tegasnya. (wartaterkini/dn)