PRABUMULIH, KS – Sejumlah warga yang tergabung dalam Pemuda Pancasila (PP) Kota Prabumulih, mengaku dalam waktu dekat akan mendatangi kantor PLN Rayon Prabumulih. Bahkan, ormas loreng tersebut mengancam akan menggelar aksi demonstrasi menuntut diselesaikannya masalah seringnya pemadaman listrik di kota nanas itu.
“Pemadaman terjadi terus bahkan di waktu-waktu penting sering padam tanpa ada hujan, angin dan penyebab. Untuk itu kami mempertanyakan kinerja PLN dan informasi itu penting semestinya ada pengumuman sebelum melakukan pemadaman,” ungkap Rifki Baday SH MKn selaku Ketua MPC PP Kota Prabumulih, Rabu (15/6/2022).
Pemadaman listrik hingga berjam-jam itu menurutnya tanpa ada pemberitahuan dari pihak PLN, Rifki menyesalkan karena hal tersebut sangat berdampak pada pelaku usaha yang ada di kota Prabumulih.
“Saya rasa bukan hanya saya sendiri merasa geram, mungkin seluruh masyarakat ketika mati lampu pasti kesal. Karena sering terjadi tanpa ada alasan jelas dari pihak PLN. Kita harapkan PLN harus lebih profesional, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Rifki.
Lebih lanjut ia menegaskan, jika keluhan dari pihaknya bersama masyarakat tidak juga ada jawaban dan kejelasan dari PLN kota Prabumulih maka pihaknya akan mengerahkan massa untuk melakukan unjuk rasa ke kantor PLN kota Prabumulih.
“Jika keluhan masyarakat ini tidak ada tindak lanjut dan perhatian dari PLN Prabumulih maka kami Ormas Pemuda Pancasila akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor PLN Prabumulih,” tegasnya seraya mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh anggota PP untuk rencana aksi tersebut.
Menanggapi permasalahan ini, Manager PLN Cabang Prabumulih, Helmi Lazuardi menuturkan pada Juni ini ada pemeliharaan PLTMG yang merupakan salah satu pembangkit yang ada di Prabumulih.
“Jadi biasanya beroperasi dua unit sekarang beroperasi satu unit karena masih perbaikan pemeliharaan, jadi kurang lebih sistemnya seperti ini kalau operasi dua unit jika satu unit bermasalah masih ada backup unit lainya namun sekarang hanya satu unit beroperasional,” terang Helmi dikonfirmasi wartawan.
Ia juga menerangkan jika satu unit yang sedang beroperasional juga mengalami trouble maka pihaknya terpaksa mencari sumber lain. Dan hal itu membutuhkan waktu atau istilahnya manuver beban.
“Mulai awal Juni diperkirakan hingga akhir Juni namun kita upayakan secepatnya. Selain itu juga ada beberapa gangguan di jaringan namun untuk bulan ini kendala utama memang itu (pemeliharaan, red),” jelasnya.
Terkait pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Helmi pun menyebut pihaknya hanya menyebarkan pemberitahuan melalui grup-grup di WhatsApp dan memang ke medsos atau lainnya belum dilakukan.
“Kalau untuk pemberitahuan itu yang sudah terencanakan, sudah direncanakan namun satu unit ini kalau ada trouble kita harus manuver ke tempat lain sedangkan apakah misal malam ini trouble atau tidak belum bisa diprediksi,” tandasnya.
“Kami harap maklum dan kami tidak tidur kalau ada kerusakan serta keluhan dari aplikasi maupun kirim pesan, langsung kami tindaklanjuti,” tambah Helmi. (dn)