PALEMBANG, KS – Tim Unit Pidum Polrestabes Palembang langsung melakukan penjemputan terhadap terlapor kasus penganiyaan terhadap CR (28), seorang perawat RS Siloam Palembang. Pelaku berinisial JS berhasil ditangkap di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat (16/4/2021) sekira pukul 20.30 WIB.
Berdasarkan informasi dihimpun, penangkapan dilakukan langsung dipimpin oleh Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi bersama Kanit Pidum dan Tekab Polrestabes Palembang AKP Robert P Sihombing serta sejumlah anggota polisi lainnya.
Kanit Pidum dan Tekab Polrestabes Palembang AKP Robert P Sihombing membenarkan, pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Palembang yang viral telah berhasil diamankan untuk dilakukan proses penyidikan.
“Iya ini masih dijalan, nangkapnya bareng sama Kasat Reskrim. Dia yang memimpin penangkapan. Sama Kasat saja,” kata AKP Robert P Sihombing dihubungi wartawan.
Sementara dalam video penangkapan yang diterima redaksi KSdotcom, terlihat pelaku pasrah saat ditangkap. Pelaku tak berkutik melihat polisi sudah mengepung rumahnya.
“Barengan saja,” kata pelaku setelah diamankan dan akan dibawa polisi ke Polrestabes Palembang.
Tak hanya itu, pelaku juga sempat minta izin untuk tukar pakaian. Robert pun memberi izin.
“Gantilah pakaian ya, Nggak papa ya,” kata Robert yang pernah menjabat Kapolsek Kemuning Palembang tersebut.
Pelaku kemudian terlihat meninggalkan polisi yang berjaga di depan rumah. Pelaku masuk ke rumah dan minta izin menutup pintu.
Tak lama setelah tukar pakaian, pelaku keluar dan langsung diamankan. Pelaku kini telah dalam perjalanan menuju Palembang.
Diketahui sebelumnya, Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya Bona Fernando meminta penganiaya perawatnya diusut dan ditindak tegas oleh polisi. Dia menyerahkan proses hukum terhadap pelaku kepada polisi.
“Siloam Hospitals telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat kami, serta menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Bona dalam konferensi pers pada siang tadi, Jumat (16/4/2021).
Bona menyesalkan perbuatan ayah dari pasien yang secara arogan menganiaya perawatnya. Bona mengatakan tindakan keluarga pasien menganiaya perawat tak dapat ditolerir.
“Siloam Hospitals menyesali tindakan kekerasan yang ditujukan kepada perawat kami di Siloam Sriwijaya. Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir,” tegasnya. (dn/ak/ek)