LAHAT, KS – Pembangunan jalan EX transmigrasi mulai dari SP3 Desa Sukamakmur Kecamatan Gumai Talang Kabupaten Lahat menuju ke arah kota Lahat benar-benar dikerjakan dengan Swadaya dan Swadana masyarakat.
Hal ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada gerakan dari pihak terkait khususnya baik Pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang ada di dalam sekitar lokasi lahan eks transmigrasi tersebut masih belum ada tanda-tanda untuk berencaba jalan.
Padahal kondisi jalan saat ini sudah semakin parah. Namun, demi kelancaran transportasi warga 5 Desa pun bergotong royong timbun jalan yang saat ini sudah tidak layak dilalui kendaraan bermotor, Rabu (3/2/2022).
Ketua Forum Masyarakat Palembaja Suwandi mengatakan, bahwa jalan tersebut rusak semakin parah bahkan sudah bertahun-tahun. dan berbagai upatapun stsah dilakukan bahkan wargapun sudah berkali-kalu nenghadap pejabat daerah baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
“Hari ini kita lakukan Swadaya gotong royong dengan dana dari masyarakat di 6 di 5 Desa dimana setiap desa mengirimkan batu koral setiap Desa membantu 10 Dumtruck batu koral namun tidak cukup sampai di sini saja, kami berharap dari pihak pemerintah khususnya dari dinas terkait untuk dapat setidaknya dapat terjun kelokasi turun gunung untuk melihat lokasi yang sebenarnya, meringankan beban masyarakat karena kondisi jalan ini sudah sangat parah mulai dari SP 3 sampai ke SP 6 Saribungamas Kecamatan Lahat, penimbunan ini dikerjakan secara Swadaya dan dana masyarakat,” kata kepada wartawan.
“Kalau kami tidak mengambil sikap swadaya masyarakat dari material sampai alat-alat berat dari swadaya masyarakat beberapa waktu kedepan bukan hal yang mustahil desa kami akan terisolir , intinya belum ada sentuhan dari pihak terkait untuk masalah pembangunan jalan ini.” ujar Suwandi.
Hal serupa dikatakan Tokoh Masyarakat setempat, Mas Wandi yang menyampaikan bahwa adanya akses jalan yang rusak tersebut diperparah saat musim penghujan, hingga menjadikan warga Desa terhambat untuk mendapatkan Fasilitas salahsatunya fasilitas Kesehatan seperti vaksinasi.
“Di desa kami kalau ada yang sakit sulit untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat, bahkan kemarin kegiatan Vaksin Wargapun menjadi batal dengan alasan bahwa Tim Medis dan petugas akses menuju lokasi tidak dapat dilalui,” pungkas Suwandi. (*)